Beberapa minggu lalu kaskus mengumumkan pathnership dengan Global Digital Prima (GDP). salah satunya hal yang akan dilakukan kaskus kedepan adalah kaskus siap lebih mengmbangkan layanan ke arah Social Commerce, karena selama ini secara tidak langsung kasku memang sudah melakukan kegiatan social commerce.

Terjuan ke social commerce, seputarecommerce pikir memang sudah wajar dan seharusnya. Mengingat saat ini trend social commerce memang sangat bagus dan sedang mengarah kesana. Serta bebera alasan kenapa para startup harus goes to social commerce dan bagaimana mendapatkan profitnya sudah di bahas.

Kaskus selama ini memang sudah menjalankan social commerce-nya di layanan forum jual beli (FJB). seperti kita ketahui bahwa FJB merupakan Forum Jual beli yang mempertemukan antara penjual dan pembeli . Boleh di bilang itu merupakan e-marketplace, bahkan Majalah Forbes menobatkannya rangking pertama ecommerce indonesia.

Kaskus sudah berjalan ke arah Social commerce bisa terlihat banyak kegiatan jual beli di FJB-nya. Misalnya adanya testimonial yang merupakan testimoni terhadap barang yang di beli atau testimoni terhadap service yang di berikan oleh pedagang. Selanjutnya terstimoni itu bisa berupa recomendasi recomendasi.

Jika penjual di Kaskus tersebut bermasalah, pembeli bisa melaporkannya ke moderator forum. Oleh Moderator biasanya nama penjual tersebut di masukan kedalam pejuaal bermasalah. Atau jika pembeli sudah ISO (ISo didapat jika posting orang di seller sudah mencapai 2000 atau lebih postingan), bisa melakukan memberikan BATA MERAH (Moticon Bata yang menandakan orang yang di bata tersebut bermasalah).

Ketika ingin berbelanja, maka pembeli bisa melihat reputasi penjual tersebut. Sudah berapa postingannya, berapa cendol (semacam badges), apakan seller tersebut recomended seller, apakah penjual tersebut masuk ke list penjual bermaslaah.

Mengingat tingkat trust masyarakat Indonesia akan berbelanja online masih rendah dan belum adanya online payment lokal yang benar-benar handal menggunakan Rekening bersama (Rekber) berbelanja di kaskus bisa menjadi pilihan.

Menggunkan rekber biasanya selain tingkat kepercayaan, juga transaksi dalam jumlah yang sangat besar. Pembali mentrasfer sejumlah dana seharga barang tersebut ke Rekber yang disediakan kaskus, kemudian setelah barang sampai ketangan pembeli dan dinyatakan sudah oke, baru kemudian pihak kaskus akan mentransfer ke rekening penjual.

sebenarnya kaskus juga sudah memiliki online payment sendiri, yaitu kaspay. Namun tak setiap penjual dan pembeli memilikinya dan tingkat kepercayaan masyarakat indonesia lumayan kurang bagus akan online payment.

jadi sangat pas jika saya seputarecommerce mengatakan jika kaskus adalah model social commerce yang sudah berjalan di Indonesia. Bahkan jauh sebelum social commerce ini ramai di perbincangkan, setidaknya di Indonesia.

1 Responses to Kaskus Sebagai Model Social Commerce Indonesia

  1. Anonim Says:
  2. Tks gan atas kunjungannya ...:)

     

Posting Komentar

Followers